Rabu, 26 Agustus 2009

Sampai Bosan Mendengar

samapi aku bosan

Muadzin dari jauh sampaikan pesannya dan tak bosan-bosan. Diulang-ulang. ''mungkin gonta-ganti. Bergiliran'', lirihku mendengarnya bosan. Bukan bosan karena lantunannya, tapi bosan karena ku dengar seperti berlomba. ''kenapa juga ada lebih dari dua dalam satu kampung. Tak mungkin tak cukup'', gerutuku jengkel denger adzan yang sambung-menyambung. (
Masjid semakin banyak, berjamaah semakin terbatas).

(mengenang cisalak, melong, dan kampungku)
februari 2009

Tidak ada komentar: