Sabtu, 22 Mei 2010

suatu kali di kamar acak

Di luar terdengar ribut, seperti pertengkaran. Tenyata, keributan di tivi kamar sebelah yang dikeraskan, sangat keras. Mungkin, jengkel dengan dialog ngawur itu, yang terhenti di kengawuran Kumid. Selang beberapa menit saja, si empunya kamar sebelah berteriak bodohnyaaa!! Kemudian ia nampak di kamar yang acak-acakan itu. Tanpa salam ia langsung mengabarkan layaknya tukang berita yang ngasal, gua heran, anak SMA pada tawuran, mahasiswa tawuran juga….” beritanya terpotong, padahal keliatanya masih banyak yang ingin disampaikan. Banyak yang mangap hendak sampaikan pendapat. Tapi Kumid langsung nyerocos.
...

Perhatikan saja, bagaimana sekolah dan kuliahan menciptakan manusia berpengetahuan, manusia berdaya, berilmu dibilangnya. Saya juga heran, masa ilmu menjadilan orang malah biadab! Atau kita kehabisan kata untuk menyebut itu apa, jadinya istilahnya ya ilmu saja.

Sepi lagi. Hanya bising iklan dari kamar sebelah yang empunyanya nimrung di kamar acak itu. Mereka saling diam, mungkin sebab apa yang mau diungkapkan sudah hilang gara-gara Kumid ngoceh lagi. Oiya, disebut kamar acak di sini karena kamar kost-an itu nyaris tak pernah rapi.

Yang sedari tadi berbaring ahirnya duduk, menyalakan rokok dan mencicipi kopi, kemudianRupa-rupanya masih ada yang penasaran. ”ayo, Mid, jelasin ke kita. Biar jelas. Ya berbagi lah. yang aku tangkap dari bait-bait yang kamu sebut itu, yang dua dan tiga itu, itu tentang perjalanan sejarah, peradaban di bumi kita ini. Dan yang ke satu tidak ada kisahnya karena memang tidak ada informasi yang disepakati. Atau ada maksud lain, Mid?

*selengkapnya, silakan klik di antara tulisan di atas

Tidak ada komentar: