Ada harapan yang tak sempat terungkapkan dengan kata dan aksara.
Biarlah sesuatu menjadi perantara harapan itu.
Biarlah keyakinian yang menetapkannya.
Biarlah bayang-bayang melukiskannya.
Biarlah, tak usah terungkapkan.
Toh harapan tetap harapan yang senantiasa lekat,
tak pernah pergi semasa pun.
14 mei 2009 parigimulya gin ginanjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar