Bila perlukan terang. Bila perlukan kehangatan. Tapi mendung mengundang hujan. Tak lah perlu salahkan awam. Tak juga repot salahkan hujan.
O...angin, mengapa kah aku menyusahkan diri cuma mencari yang salah?
Kawanan kelelawar memulai kelananya. Senja pulang seolah merajuk sebab diabaikan. Nyata lah, kini bumi terselimuti. Yang seri. Yang lunta. Yang getir. Yang lemah. Yang hangat. Yang gerah. Yang senang. Yang pongah. Yang girang. Yang...yang...yang...yang jiwanya entah bagaimana, terlena. Lupa. Lelap.
Cuih!!!!!!! Apa lah aku ini? Tega membuang diri....
hhh...tak mungkin sebab awam. Tak mungkin sebab hujan. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiih...aku! .......
mei 2009 Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar